Assalamualaikum Hi readers! Lama tak review buku. Harini aku nak review satu buku yang aku pinjam dari rak buku murobbi aku hee😆. Buku apakah?
Front Page
Synopsis
What did I get from this book?
Beginilah kehidupan, tak ada tempat bagi kata "selamanya" sebab kehidupan ini memang akan sirna berikut segala hal yang ada di dalamnya. Kebahagiaan, kesedihan dan air mata akan datang silih berganti. Kadang hadirnya terprediksi, kadang pula hadirnya mendadak, membuat diri kita tersentak. Jadi, jangan pernah meletakkan sesuatu yang sifatnya memang tidak abadi di dalam rongga hati, agar hilangnya tak membuat kita terluka dan hadirnya tak membuat kita kehilangan kendali atas diri kita sendiri. Hidup dalam kesabaran dan kesyukuran.Beginilah kehidupan, tak semua hal akan berjalan sesuai keinginanmu. Pada satu waktu kau pasti akan jatuh, pada lembah yang bernama kekecewaan. Namun itu hanya akan terjadi, jika kau tak mengenal Tuhan.Maka sungguh, gelarlah sajadahmu, berdoa yang panjang, cerita dengan jujur. Apa yang membuatmu lelah, apa yang membuatmu kecewa, apa yang membuatmu bersedih. Menangislah, ungkapkanlah segalanya. Biarkan hati terjujurmu bicara, tidak ada yang lebih menyayangimu selain Allah, tidak ada yang lebih peduli padamu selain Allah. Maka jangan pernah meninggalkan Allah, dalam keheningan hanya rahasia kau dan Rabbmu, Allah Maha mendengar segalanya Ingatlah selalu bahwa Allah satu-satunya yang tak akan pernah meninggalkanmu Sungguh tak akan kecewa seseorang yang menggantungkan harapnya hanya pada Allah semata.Bila hari ini kamu gagal mendapatkannya dan kemudian di hari esok kamu ingin kembali memperjuangkannya. Maka jangan ragu atas pilihan yang kamu tempuh mungkin kemarin memang belum waktunya, mungkin kemarin kamu tak sesiap hari ini. Karena keterbatasan ilmu, keterbatasan rasa sabar, keterbatasan keberanian. Kita coba lagi.Bersemangat itu adalah kebaikan, tapi tergesa-gesa adalah jalannya syaitan. Bila telah memutuskan berdiri di atas kakimu sendiri, maka pastikan ia sudah cukup kuat untuk menopangmu.Barangkali pikiran kita terlalu penuh hingga tak mampu lagi menampung ketenangan. Dilepas satu persatu hal-hal yang kurang penting untuk dipikirkan.Jangan buat kehidupan jadi lebih rumit, menenggelamkan dirimu dalam lingkaran kebebasan yang kebablasan tak akan membuat semua keadaan membaik. Itu hanya menambah rentetan masalah di masa depan.Bila Allah yang sudah menjadi satu- satunya alasar untuk bahagia, maka tidak akan ada yang bisa membuatnya kecewa, tidak itu kesendirian, tidak itu kehilangan, tidak pula itu kepahitan Ada atau tidak ada manusia, Allah bersamanya.Bila kita sudah meletakkan pandangan manusia sebagai segala-galanya, maka kita tak akan pernah mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya. Cukuplah Allah. yang kita harapkan balasannya.Manusia sangat mungkin meninggalkanmu tapi Allah? Tentu tidak.Kalaupun kita merasa bisa menjaga perasaan kita, tapi tidak dengan hawa nafsu, yang membuat kita bergetar itu memang bukan cinta, hanya hawa nafsu yang bertengger setan di dalamnya."Aku pernah mengatakan bahwa persahabatan antara laki-laki dan perempuan itu mungkin, tapi kini aku sadar jawabannya adalah tidak bisa. Ada perasaan yang harus dijaga, ada hati yang tak boleh terkotori dan ada syaitan yang harus diperangi.Tapi percayalah bahwa ketaatan adalah satu-satunya jalan ketenangan, jalan yang menyelamatkan, juga memberikan kebahagiaan. Kebahagiaan abadi.Kekayaan dan kemiskinan adalah dua tunggangan (yang pasti akan ditunggangi salah satunya) dan aku tidak peduli yang mana aku tunggangi. Kemiskinan dan kekayaan hanyalah ujian dari Allah Subhanahu wa ta'ala kepada hambaNya." (Umar bin Khattab)Ingatlah selalu, kehidupan di dunia ini bukan tempat kita menetap, kita hanya singgah lalu berlalu, maka jangan sampai dunia kita izinkan bertahta dihati kita, agar ketika kehilangannya hati kita tidak terlalu patah. Miliki dunia tapi jangan sampai kau menjadi budaknya.Maka setiap ada cinta yang datang kepadamu, jangan pernah tak libatkan Allah pada setiap prosesnya. Bila tetap mau melanggar, tentu kau tahu konsekuensinya.Dunia khayalan bukanlah tempat yang tepat untuk beristirahat, ia tak akan membawamu kemana-mana kecuali hanya akan menambah kesesakkan.Kembalilah, walau kadang futur melanda, walau kadang malas mendera, jangan kau keluar dari jalan kebaikan ini terlalu jauh. Naik dan turunnya iman adalah fitrah, tapi terus bertaubat adalah perintah. Tidak ada manusia yang suci, yang ada hanyalah manusia yang mau terus mensucikan diri.Dan ingat selalu, bila kau telah berjalan karena Allah jangan pernah menghentikan langkahmu karena manusia. Komentar buruk orang hanya sebatas ujung lidahnya saja. Berjalan, berjalanlah karena Allah.Setiap hal yang menjauhkan kita dari ketaatan maka percayalah itu datangnya dari syaitan.Aku akan terus berusaha menghafal Al-Quran sebelum mati, aku tak akan berhenti belajar bahasa arab, sampai aku mampu aku akan terus berusaha bertahan di jalan hijrah ini tak akan berpaling hingga berjumpa dengan Allah di surga nanti.Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku. (Q.S. Al-Fajr : 27-30)REVIEW
Buku ni aku dah lama habis baca, and Alhamdulillah berkesempatan juga untuk aku review💞. Buku yang tersangatlah best, tak susah pun nak faham apa yang penulis cuba sampaikan. Setiap bab dalam buku ni sangat relateable kepada semua orang yang inginkan kebaikkan dan kebenaran dalam deen. Our Iman of course ada ups and down, so bila baca buku ni rasa perlu sangat untuk kita ni mempertahankan nikmat tarbiah yang kita ada. And satu benda yang aku terkesan adalah persoalan adakah kita ni hanya berpura-pura mengejar akhirat? At first aku pun like "apa maksud berpura-pura mengejar akhirat?". Actually, maksudnya adalah kita melakukan ibadah bukan sebab nakkan akhirat tu pun, tapi kita ni nakkan imbalan dunia. Contoh, solat tahajjud or dhuha setiap hari supaya dapat straight A+, first class degree, dekan and so on(if student, cth yg paling dekat dgn aku). sedangkan yang paling utama adalah kita nak dapat redha Allah tu, sebab kita masuk syurga bukanlah sebab amalan kita, tapi sebab redhaNya Allah. Tak takut kah kita ni terlalu melebihkan dunia hingga lupa mendamba syurga? tak ke kita takut balasan ibadah kita Allah segerakan dekat dunia sehingga tak tersisa lagi balasan di akhirat kelak? Semoga kita menjadi golongan yang betul-betul mengejar akhirat. Ya rabb, bantu kami untuk meluruskan kembali niat, anugerahkanlah kami kebaikkan di dunia dan di akhirat. Tak salah nak khair dekat dunia, tapi make sure khair yg kita nak tu bergunalah sebagai alat kita untuk capai matlamat! Nak first class degree sebab apa? adakah untuk at-takathur(bermegah-megah)? Patutnya, sebab ianya akan memberi kesan pada Islam. Dia sekecil², orang akan memandang Islam pada orang yang beragama Islam tu sendiri. Kalau kita tak perform mula la fitnah datang, itulah Islam jumud, mundur, tak berkembang, tak bertamadun, tak mementingkan ilmu. Walhal Islam la ajarkan kita utk pakar dlm semua perkara untuk kita ni jadi world order, rujukan pada dunia tu sendiri, Masya-Allah. I give this book 9.9/10 heee.💓
Comments
Post a Comment